Lebih lanjut Fong menyebut bahwa distorsi kognitif sering kali terjadi pada orang-orang yang kehilangan banyak uang atau aset lain karena perjudian. Kadang-kadang harga diri, ego, atau rasa putus asa mendorong mereka untuk lebih banyak berjudi, dengan harapan bisa menutup kerugian mereka. Perjudian memiliki efek yang sama seperti kokain, heroin, nikotin, dan alkohol, yang mengaktifkan sistem ‘hadiah’ di otak manusia. Sistem ini mendapat tenaga dari dopamin, yaitu neurotransmitter di dalam otak yang memperkuat sensasi kenikmatan dan menghubungkan sensasi tersebut dengan perilaku atau tindakan tertentu. Link SBOBET besar masalah kesehatan tersebut terkait dengan utang besar yang timbul akibat perjudian dan karena mengabaikan kesehatan diri.

Timothy W. Fong, profesor klinis Psikiatri di Institut Jane dan Terry Semel untuk Ilmu Saraf dan Perilaku Manusia di UCLA, membahas bagaimana perjudian dapat memengaruhi pikiran, tubuh, dan otak. Namun, seiring dengan semakin populernya perjudian, hal ini menyebabkan kerugian finansial yang signifikan serta masalah psikologis dan fisik. Mereka kini memandang perjudian sebagai sarana untuk mengatasi kecemasan atau stres, atau sebagai sumber pendapatan utama.